Skoliosis adalah salah satu kelainan bentuk tulang belakang yang dapat terjadi akibat kesalahan aktivitas yang dilakukan terus-menerus sehingga ada perubahan bentuk di tulang bagian belakang. Posisi duduk yang salah juga akan menyebabkan banyak penyakit seperti nyeri punggung, sakit leher, badan pegal-pegal dan jika hal ini terus dibiarkan, maka akan terjadi perubahan bentuk tulang belakang. Salah satunya adalah skoliosis (tulang belakang melengkung ke samping).

Skoliosis terbagi atas dua jenis yaitu struktural dan non struktural (fleksibel). Jenis skoliosis stuktural terbilang yang paling susah untuk disembuhkan. Proses penyembuhannya terbilang sulit, sehingga pemeriksaan dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah skoliosis yang parah. Skoliosis parah (severe scoliosis) adalah skoliosis dengan sudut kurva lebih dari 90o (Pembengkokan). Biasanya pembengkokannya hampir 100 derajat,

Tulang belakang yang normal seharusnya lurus. Jika ada kemiringan, dapat menyebabkan saraf tertekan atau terjepit. Ini yang membuat Anda sering pusing, pegal, mudah lelah bahkan mempengaruhi kondisi kesehatan mata.

Gejala Skoliosis idiopatik biasanya berjalaQn perlahan, tidak disertai nyeri pada awalnya. Sebagian besar penderita datang dengan keluhan tulang belakang bengkok, tidak simetris atau tidak sama tinggi antara bahu kanan dan kiri. Pemeriksaan skoliosis meliputi pengecekan bentuk dan pergerakan tulang belakang, kemudian maturitas skeletal pasien. Disamping itu perlu dilakukan pengukuran panjang tungkai dan pemeriksaan neurologis, serta kelainan pada bagian tubuh yang lain seperti jantung, kulit, mata, dll.

Skoliosis dapat ditangani dengan jalan operasi dan non-operasi. Kedua jenis perawatan skoliosis ini bertujuan untuk menghentikan progresivitas tulang, menyeimbangkan bentuk tubuh, dan membuat tulang belakang yang bengkok lebih lurus.

Yang penting pada skoliosis adalah deteksi dini. Umumnya lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah jika kelainan ini diketahui sejak dini dan sudut kelengkungan belum terlalu besar. Salah satu cara deteksi dini skoliosis adalah dengan skrining skoliosis di sekolah-sekolah.

Skoliosis merupakan kelainan orthopedik yang memerlukan penanganan khusus. Tujuan pengobatan :

Mencegah progresivitas pada skoliosis ringan sampai sedang

Melakukan koreksi dan stabilisasi pada skoliosis yang berat.

Cara non-operasi dapat dilakukan dengan melakukan olahraga seperti berenang, peregangan tubuh atau stretching, fisioterapi, dan olahraga punggung. Berbagai tindakan ini dilakukan untuk menguatkan otot punggung. Cara-cara ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya sudut skoliosis dan untuk membuat postur tubuh lebih baik.

Jika derajat skoliosis antara 20 hingga 40 derajat pada pasien matur, penderita skoliosis perlu menggunakan bantuan rangka atau brace. Sedangkan pada skoliosis dengan kurva pembengkokan di atas 40 derajat harus dilakukan tindakan operatif.

Berjalan Tegak

Agar dapat membuat tulang belakang tegak dan pada tempatnya diperlukan 400 otot, berbagai urat (ligamen) serta pengikat sendi. Wow banyak sekali bukan? Ini lah mengapa banyak orang mengatakan jika berjalan mustilah tegak. Karena dengan kita berjalan tegak lengkungan alami tulang belakang kita akan terjaga.

Posisi Duduk yang Baik

Seringkali kita disaat membaca, menonton ataupun bersantai-santai sambil duduk terkadang kita membungkuk dikarenakan pegal, capek bahkan tidak jarang kita merasa nyaman saat duduk membungkuk. Berhati-hatilah bila sudah keseringan melakukan hal tersebut akan membuat lengkungan tulang belakang kita berubah. Dengan duduk tegak dengan bahu yang rileks akan lebih baik bagi tulang kita.

Olahraga

Olahraga sangatlah berpengaruuh bagi kesehatan tubuh kita. Otot merupakan alat gerak aktif yang ada pada tubuh kita. Dengan berolahraga tentunya akan berpengaruh terhadap kekuatan serta kelenturan otot. Seperti yang sudah disebutkan bahwa untuk membuat tulang belakang tegak memerlukan 400 otot, dari sekian banyak otot tersebut, otot perut dan otot punggung merupakan otot terpenting dalam bekerjasama menyokong serta membuat tulang belakang agar tetap lentur

Nutrisi Yang Tepat

Jika Olahraga sudah tidak asing lagi dalam kesehatan tentunya nutrisi pun mengikuti. Tulang memerlukan nutrisi yang baik untuk memperkuatnya. Vitamin D mampu meningkatkan daya serap kalsium dan perkembangan tulang. Sedangkan kalsium mendukung tulang serta struktur gigi. Bila kedua nutrisi tersebut terpenuhi secara seimbang maka tulang yang kuat pun akan tercipta. Untuk itu perhatikanlah kedua nutrisi penting ini dalam makanan yang anda makan setiap harinya.

Jauhi Kebiasaan yang tidak seimbang

Gaya hidup yang salah dapat membuat diri anda terkena penyakit skoliosis. Dalam hal ini aktifitas yang menggunakan salah satu bagian tubuh. Seperti menggendong tas dengan menggunakan salah satu bagian pundak. Bila terlalu sering melakukan hal tersebut maka akan berdampak pada tulang belakang anda.

 

Referensi :

  1. Johnhopkins medicine scoliosis
  2. Orthobullets scoliosis
  3. https://flexfreeclinic.com/uploads/artikel/skoliosisl4DJ5pJP7S.jpg
  4. https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1649729639/attached_image/skoliosis.jpg
  5. https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2019/02/hipwee-1-catcow-56f94bb35f9b5829866e2c25-1.jpg
  6. https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/08/14/3685543343.jpg

 

Penulis : dr. Raditya Ramadan, SpOT

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2475/skoliosis

Share :

Tags:

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *