Sukoharjo [03/07] – Dalam upaya peningkatan kompetensi perawat dalam memberikan pertolongan pada korban trauma/ kecelakaan atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi, RSO Soeharso bersama PT. Bintang Edukasi Medika (BEM) Tangerang menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Pelatihan diselenggarakan secara Blended Learning dengan metode : Ceramah Tanya Jawab (CTJ), simulasi, case study, diskusi kelompok, praktik lapangan, evaluasi, pretest dan post test, dimulai tanggal 26 – 28 Juni 2024 secara online dan tanggal 1 – 3 Juli 2024 secara offline yang diikuti oleh 25 perawat.
Kegiatan dibuka oleh drg. Muh. Nur Nasiruddin, M.Si, selaku Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RSO Soeharso. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kejadian trauma merupakan kasus kegawatdaruratan yang memerlukan perawatan dan tatalaksana professional oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai team work yang bekerja dalam rangka keselamatan pasien.
Penanganan yang cepat dan tepat dari mulai pre-hospital hingga intra-hospital oleh perawat sangat penting untuk mencegah kecacatan dan kematian. Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompentasi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) ini. BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiaovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditunjukan untuk melakukan pengkajian awal dan memberikan penanganan kegawatdaruratan dasar sehinga dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan.
Pelatihan BTCLS Batch 1 ini dipandu oleh instruktur Afriyani E. Sitanggang., S.Kep; Ns. Tommy J.F Wowor., MM. M.Kep; Ns. Cindy HMPS, S.Kep; Syafrudin, S.Kep, Ners; Ns. Yulia Fitriany, S.Kep dan Ns. Firohmatin, S.Kep. Adapun materi yang disampaikan meliputi: melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD); menjelaskan triage pasien; melakukan penilaian dan penatalaksanaan awal (initial assessment); melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan jalan nafas dan pernafasan (airway and breathing); melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculaskeletal dan luka bakar; melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi; melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler; serta melakukan evakuasi dan transportasi.
Diakhir pelatihan tim penyelenggara pelatihan melakukan evaluasi praktek secara langsung dalam ujian skill station, dengan hasil akhir semua peserta dinyatakan lulus setelah menjalani dan menyelesaikan semua rangkaian pelatihan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler tingkat dasar dengan baik dan benar.
[Humas RSO]