Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di vena dalam seperti pada bagian tungkai, pangkal paha atau lengan. Jika DVT bergerak dalam sirkulasi darah ke paru dan menetap di paru-paru dikenal dengan Pulmonary Embolism (PE).

Trombosis memiliki beberapa tipe, yang pertama Deep Vein Thrombosis (DVT) yaitu gumpalan darah yang terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki, pangkal paha atau lengan. Gejala DVT meliputi rasa sakit, bengkak, kemerahan pada area yang terkena, biasanya kaki dan kulit juga terasa hangat saat disentuh. Tipe trombosis yang kedua Pulmonary Embolism (PE) yaitu gumpalan darah yang terjadi ketika gumpalan DVT lepas dari dinding vena lalu bergerak ke paru-paru dan menyumbat sebagian atau seluruh suplai darah. PE seringkali bisa berakibat fatal. Gejala PE meliputi sesak napas akut, nyeri dada, detak jantung yang cepat, beberapa orang mungkin juga batuk darah. Tipe trombosis yang ketiga yaitu DVT dan PE yang terjadi secara kolektif disebut sebagai Venous Thromboembolism (VTE).

Pasien yang menjalani operasi memiliki resiko terjadinya venous thromboembolism. Resiko tertinggi dapat dialami oleh pasien dengan usia di atas 40 tahun yang memiliki riwayat DVT sebelumnya, pasien dengan penyakit keganasan dan pasien dengan hiperkoagulopati yaitu penggumpalan yang berlebihan. Selain itu jenis operasi yang memiliki resiko tinggi terjadinya DVT diantaranya adalah hip or knee arthroplasty, hip fracture surgery, neurosurgery, multiple trauma dan spinal cord injury.

Tenaga medis di rumah sakit biasanya akan melakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya gumpalan darah pada pasien post operasi. Perawat sangat berperan penting dalam melakukan pencegahan DVT. Beberapa hal yang dapat dilakukan perawat yaitu:

1.      Pemberian terapi pengencer darah atau antikoagulan

Antikoagulan dapat diberikan secara oral maupun injeksi intravena. Dokter biasanya akan meresepkan antikoagulan yang umum digunakan termasuk warfarin dan heparin.

Peran perawat yang dapat dilakukan dalam hal ini yaitu berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antikoagulan dan memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga tentang manfaat antikoagulan dan juga memberikan edukasi kepada pasien untuk mengamati tanda-tanda adanya perdarahan.

2.      Pemasangan compression stocking

Stoking kompresi adalah sebuah stoking elastis yang pas dipasang pada kaki pasien. Stoking kompresi ini dapat membantu menjaga darah mengalir menuju jantung dengan tekanan yang diberikan. Tujuannya yaitu untuk mencegah terjadinya darah menggenang dan menjadi gumpalan.

3.      Mobilisasi dini pasca operasi

Menurut James D. Douketis , MD, McMaster University, pada pasien post operasi ekstremitas perawat dapat meninggikan bagian ekstremitas untuk membantu mencegah gumpalan darah, seperti misalnya meninggikan kaki. Selain itu perawat dapat mengajarkan mobilisasi sedini mungkin pada pasien dan menghindari imobilisasi yang terlalu lama, misalnya mengajarkan untuk menggerakkan kaki atau tangan sedini mungkin.

4.      Latihan Ambulasi

Setelah operasi dan kondisi pasien stabil, perawat berkolaborasi dengan rehab medik untuk membantu pasien bangun dari tempat tidur sesegera mungkin. Bergerak dapat meningkatkan sirkulasi dan membantu mencegah penggumpalan darah.

5.      Sequential Compression Device (SCD) or Intermittent Pneumatic Compression (IPC)

Pemasangan sebuah alat seperti selongsong plastik yang dililitkan di sekitar kaki atau tangan lalu dihubungkan ke pompa yang dapat menggembung dan mengempiskan selongsong. Alat ini dapat memberikan tekanan yang lembut untuk meningkatkan aliran darah di kaki dan mencegah pembekuan darah.

6.      Edukasi tanda gejala DVT dan perdarahan akibat pengobatan

Perawat memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga untuk segera melapor kepada petugas jika menemukan tanda dan gejala sebagai berikut

–          Nyeri, bengkak, atau kemerahan pada sekitar area yang di operasi

–          Adanya darah atau kemerahan pada urin

–          BAB merah atau kehitaman

–          Mimisan, perdarahan pada gusi, muntah darah, perdarahan vaina

–          Adanya luka yang terus menerus mengeluarkan darah

 

Referensi :

  1. https://www.saintlukeskc.org/health-library/preventing-deep-vein-thrombosis-after-surgery Preventing Deep Vein Thrombosis After Surgery, Jan, 1, 2024. BJC and Saint Luke’s Officially Combine as BJC Health System, diakses pada 9 januari 2024
  2. https://www.msdmanuals.com/en-sg/professional/cardiovascular-disorders/peripheral-venous-disorders/deep-venous-thrombosis-dvt-prevention Deep Venous Thrombosis (DVT) Prevention By James D. Douketis , MD, McMaster University Reviewed/Revised Dec 2023, diakses pada 9 januari 2024
  3. Kevin McLendon; Amandeep Goyal; Maximos Attia, Deep Venous Thrombosis Risk Factors, National Library of Medicine, 2023. Diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470215/ pada 9 januari 2024
  4. Sumber gambar:
  5. https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1658640300/attached_image/deep-vein-thrombosis.jpg
  6. https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQolG-kyndwT_Lt_8jenYwrPcdmYcIdRCW7ScQDqy1laWzt8MZaQcinfwvsVwzogWtbSqM&usqp=CAU
  7. https://yankes.kemkes.go.id/img/bg-img/gambarartikel_1659939377_876268.jpg
  8. https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSn2iJW6GDjELOat7FOTacvJpm_E5QMkwEQ7xLpZ3_Ml8sZyZNQC20m6O-AHhgOXrIok9Q&usqp=CAU
  9. https://h9s3u4r2.rocketcdn.me/wp-content/uploads/2017/05/DVT-2600-sleeve_1.jpg
  10. https://www.wikihow.com/images_en/thumb/f/f4/Put-on-Compression-Stockings-Step-25.jpg/v4-460px-Put-on-Compression-Stockings-Step-25.jpg
  11. https://pjnhk.go.id/storage/uploads/media-center/artikel/bgMguAywJuGtxvLZGExVB4zyjmqL7yu3pLWrs36g.jpeg
  12. https://www.drmortons.co.uk/blog/facts-about-dvt/

 

Penulis : Firda Ulfah Aulia, S.Kep., Ns

Web Yankes : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3251/pencegahan-dvt-deep-vein-thrombosis-pada-pasien-post-operasi

Share :

Tags:

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *