Saraf kejepit merupakan suatu kondisi yang membuat seseorang merasakan rasa nyeri pada hebat di area tertentu.
Solopos.com, SOLO — Saraf kejepit merupakan kondisi yang membuat saraf tertekan oleh jaringan di sekitar tubuh dan paling umum terjadi di area tulang belakang. Saraf kejepit identik dengan nyeri yang muncul pada area punggung.
Dalam dunia medis, saraf kejepit juga dikenal dengan istilah Hernia Nucles Polposus (HNP).
Menurut dokter spesialis saraf Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Dr Soeharso Solo, dr I Dewa Gede Suci Indra Wardhana, penyakit satu ini memang paling banyak terjadi di punggung dan menyerang laki-laki di usia 30-50 tahun. Hal ini dikarenakan laki-laki lebih sering melakukan aktivitas berat.
Namun, tidak menutup kemungkinan HNP terjadi di usia di bawah 30 tahun maupun berjenis kelamin perempuan.
“Ada pergeseran pola hidup, terutama laki-laki pengin tubuhnya atletis dan melakukan olahraga over melebih kemampuan tubuhnya. Sering kali bantalan sendi menerima beban yang lebih berat sehingga keluar dan menyebabkan HNP,” ucap dr Gede saat ditemui Solopos.com di RSO Soeharso, Selasa (14/3/2023).
Menurut dr Gede, paling banyak saraf kejepit terjadi di area punggung. “Paling sering di daerah lumbal 85%, servikal 15%, dan torakal 5%. Servikal itu leher, torakal punggung atas, dan lumbal pinggang,” imbuh dr Gede.
Gejala saraf kejepit bisa menyerang sistem sensorik, motorik, dan otonom. Pada sistem sensorik akan muncul rasa nyeri pada punggung diikuti dengan rasa kebal dan terbakar, sedangkan sistem motorik akan mempengaruhi kekuatan seseorang yang terkena HNP.
“Otonom itu seperti mempengaruhi buang air kecil, buang air besar, maupun gangguan seksual,” kata pria berusia 49 tahun ini.
Rasa nyeri yang muncul pun berbeda dengan nyeri pinggang biasa. Menurut dr Gede, rasa nyeri yang terjadi bervariasi, mulai dari yang ringan hingga hebat seperti ditusuk pisau dan menyebar ke arah tungkai.
Pada keadaan akut, rasa nyeri yang muncul pada pasien saraf kejepit akan berkurang jika berbaring telentang dengan posisi bahu sedikit ditinggikan. Rasa nyeri pada punggung juga muncul jika mengubah posisi duduk ke berdiri, batuk, bersin, atau meregangkan otot.
Tingkat keparahan HNP dibedakan menjadi empat derajat. Di mana untuk derajat satu dan dua bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter disertai fisioterapi.
Sementara itu, untuk derajat tiga dan empat yang rasa nyerinya tak kunjung hilang meski sudah diberikan obat-obatan, perlu dilakukan tindakan operasi. Di RSO terdapat tiga tindakan operasi
yang dilakukan untuk membantu penyembuhan pasien HNP, yakni classic diskectomy, microdskectomy, dan percutaneous diskectomy.
Selain itu, ada juga tindakan endoskopi dengan minimal tindakan bedah. “Di RSO Soeharso juga ada teknologi endoskopi untuk pasien saraf kejepit. Endoskopi ini dilakukan dengan tindakan sayatan kecil di area punggung,” jelas dr Gede.