Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknologi pencitraan non invasif yang menghasilkan gambar anatomi tiga dimensi. MRI sering digunakan untuk deteksi penyakit dan diagnosis. MRI menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh. Mesin MRI berbentuk seperti tabung yang dikelilingi oleh magnet melingkar yang besar. Dalam pemeriksaan MRI, pasien ditempatkan di tempat tidur yang kemudian dimasukkan ke lubang magnet. Medan magnet yang kuat akan terbentuk dan menyelaraskan proton atom hidrogen yang kemudian terkena pancaran gelombang radio. Hasilnya berupa sinyal yang dideteksi oleh bagian penerima pada mesin MRI dihubungkan dengan komputer memproses informasi penerima dan menghasilkan gambar.

Menurut Battleday dkk, (2021) Paska pemasangan screw  selanjutnya evaluasi screw dapat dilaksanakan menggunakan modalitas MRI. Screw pada pedicel yang telah terpasang paska operasi pada pemeriksaan MRI dapat menimbulkan artefak logam. Menurut Westbrook (2019) Susceptibilty artefak merupakan artefak karena adanya bahan peka terhadap magnet / implant logam pada tubuh pasien dapat berakibat pada berubahnya bentuk organ, atau munculnya area hitam (no signal) pada obyek logam (susceptibility). Menurut Spirig dkk, (2019) penggunaan bandwidth tinggi adalah salah satu cara untuk mengurangi artefak yang ditimbulkan oleh logam. Artefak terlihat dengan implan logam dapat menghalangi gambar. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengoptimalan bandwidth yang tinggi pada pasien MRI paska operasi pemasangan logam Screw dapat mereduksi artefak logam.

Bandwidth terdiri dari low bandwidth ? 260 Hz/Px, Medium bandwidth 260 – 360 Hz/Px, High bandwidth 360 ? Hz/Px (Graessner, 2013). Peningkatan bandwidth dapat mengurangi artefak secara signifikan dengan scan time sama, akan tetapi dapat menurunkan Signal Noise to Ratio SNR. Untuk klinis paska pemasangan logam screw dapat menggunakan bandwidth tinggi sebagai parameter yang paling efektif untuk pengurangan artefak (Jungmann dkk, 2017). Menurut Osterhoff dkk, (2022) kehadiran implan logam membatasi hasil diagnostik dalam pencitraan pasca operasi, terutama dalam MRI, sehingga penggunan bandwidth tinggi dapat mengurangi artefak.

<!–[if gte vml 1]> <![endif]–>

Di Instalasi Radiologi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, pemeriksaan MRI paska pemasangan Logam Screw dilakukan penambahan sekuen dengan menggunakan High Bandwidth. Pada sekuen tersebut terdapat perubahan parameter dengan menaikkan bandwidth maksimal pada MRI Siemens Aera 1.5 Tesla menjadi 592 Hz/Px. Pada MRI Siemens Aera 1.5 Tesla perubahan bandwidth bisa dilakukan dari 0 sampai 592 Hz/Px.

Pembahasan

Teknik Pemeriksaan MRI Lumbosacral paska pemasangan logam Screw di Instalasi Radiologi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Posisi pasien dan objek

(a)      Pasien diposisikan supine dengan posisi head first atau kepala dekat dengan gantry Posisi kedua lengan disamping badan.

(b)      Posisi objek dimulai dengan mengatur posisi badan sehingga Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pasien berada di pertengahan dan sejajar meja pemeriksaan

(c)      Meletakkan alat fiksasi kaki (spons) dibawah lutut dengan tujuan untuk mengurangi derajat kelengkungan lumbal

(d)      Sentrasi diletakkan di umbilicus atau 2 – 3 inc diatas krista iliaka.

Registrasi menggunakan Radiology Information System (RIS) yang terhubung dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMETRIS RSO) sehingga data pasien terisi otomatis. Scanogram scanning “AASpine_Scout yang menghasilkan 3 gambaran potongan transversal, sagital, dan coronal. Potongan untuk pengambilan citra sekuen T2 TSE Transversal High Bandwidth dilakukan dengan mengatur slice transversal menyudut paralel mengikuti arah per discus intervertebralis.

<!–[if gte vml 1]> <![endif]–>

Penggunaan sekuen High Bandwidth pada prosedur pemeriksaan MRI lumbal paska pemasangan logam Screw di Instalasi Radiologi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Untuk mengurangi perubahan bentuk screw dari ukuran normal menjadi tidak normal atau pembesaran ukuran bentuk screw dari ukuran aslinya akibat dari perpendaran yang ditimbulkan logam screw tersebut. Mengevaluasi pemasangan screw yang terpasang baik dan benar pada pedicle lumbal. Screw sebagai device atau alat untuk tindakan ortopedi. Penggunaan Sekuen High Bandwidth pada prosedur pemeriksaan MRI lumbal paska pemasangan logam Screw di Instalasi Radiologi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta merupakan sekuen untuk mengurangi metal artefak atau susceptibility artefak yang ditimbulkan oleh screw yang terpasang pada pedicle lumbal  berupa gambaran hitam di area sekitar screw.

Penggunaan sekuen  High Bandwidth  bertujuan untuk mengurangi perubahan bentuk screw dari ukuran normal menjadi tidak normal atau pembesaran ukuran bentuk screw dari ukuran aslinya akibat dari perpendaran yang ditimbulkan logam screw tersebut. Dengan menggunakan sekuen High Bandwidth menghasilkan ukuran bentuk screw mendekati ukuran aslinya. Penggunaan sekuen  High Bandwidth untuk mengevaluasi pemasangan screw yang terpasang baik dan benar pada pedicle lumbal. Screw sebagai device atau alat untuk tindakan ortopedi. Di Instalasi Radiologi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menggunakan sekuen High Bandwidth untuk mengevaluasi pemasangan screw terpasang dengan baik dan benar dan gambaran citra anatomi tidak tertutup oleh pengaruh metal artefak yang ditimbulkan oleh screw tersebut. Penggunaan sekuen High Bandwidth sudah sangat tepat mengingat artefak yang ditimbulkan oleh logam screw yang sangat mepengaruhi dalam informasi citra gambaran MRI tersebut.

Penggunaan sekuen High Bandwidth adalah untuk untuk mengurangi metal artefak yang ditimbulkan oleh screw berupa gambaran hitam di area sekitar screw dan perubahan ukuran screw dari ukuran aslinya. Untuk mengevaluasi pemasangan screw pada pedicle lumbal dan menilai seberapa besar stenosis pada kanalis spinalis dengan pendesekannya berapa persen. Pencitraan gambar tidak tertutup oleh artefak yang ditimbulkan oleh screw. Kelebihan sekuen High Bandwidth adalah pengaruh screw terhadap metal artefak berkurang, ukuran screw mendekati ukuran sebenarnya.

 

Referensi :

  1. Battleday, F.M., Williams, M., Rankine, J. & Timothy, J. 2021. MRI versus CT: a retrospective investigation of the feasibility and agreeability in post-operative evaluation of screw position after posterior lumbar interbody fusion. European Spine Journal, 30(1): 173–180.
  2. De Kater, E.P., Sakes, A., Edström, E., Elmi-Terander, A., Kraan, G. & Breedveld, P. 2022. Beyond the pedicle screw–a patent reviewEuropean Spine Journal, .
  3. Graessner, J. 2013. Bandwidth in MRI. Siemens Healthcare, Hamburg, Germany. Tersedia di www.siemens.com/magnetom-world.
  4. Jennifer Robinson, MD. 2023. MRI: What You Need to Know. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-an-mri#1.
  5. https://www.nibib.nih.gov/science-education/science-topics/magnetic resonance-imaging-mri. U.S. Department of Health & Human Services National Institutes of Health
  6. Jungmann, P.M., Agten, C.A., Pfirrmann, C.W. & Sutter, R. 2017. Advances in MRI around metalJournal of Magnetic Resonance Imaging, .
  7. Osterhoff, G., Huber, F.A., Graf, L.C., Erdlen, F., Pape, H.C., Sprengel, K. & Guggenberger, R. 2022. Comparison of metal artifact reduction techniques in magnetic resonance imaging of carbon-reinforced PEEK and titanium spinal implants. Acta Radiologica, 63(8): 1062–1070.
  8. Westbrook, C. 2014. Handbook of MRI Technique. Fourth Edition ed. University Cambridge, UK: Wiley Blackwell.
  9. Westbrook, C. 2019. MRI in Practice. Fifth Edition ed. University Cambridge:

Sumber gambar : Dokumentasi Humas-RSO

 

Penulis : Dhamar Restu Aji, S.Tr.Kes (Rad)

Web Yankes : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3321/penggunaan-sekuen-high-bandwidth-untuk-mereduksi-artefak-pada-pencitraan-magnetic-resonance-imaging-mri-paska-pemasangan-logam-screw

Share :

Tags:

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *