Sukoharjo [Auditorium Lt.3] – Dalam rangka rangkaian kegiatan HUT ke-73 RSO Soeharso, bertempat di Lantai 3 Auditorium Gedung Perkantoran, RSO Soeharso menyelenggarakan Workshop Intraoperative Neuromonitoring (IONM) – Making Surgery Safer Mastering Intraoperative Neuromonitoring, kegiatan yang diikuti oleh 24 peserta luring dan 100 peserta daring ini dilaksanakan pada hari Minggu – Senin tanggal 25 – 26 Agustus 2024 pukul 08.00 – 15.00 WIB. Workshop dibuka oleh Direktur Utama RSO Soeharso, Dr. dr. Romaniyanto, Sp.OT (K) Spine, MARS, diikuti oleh Dokter Spesialis Neurologi, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi, Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, serta Perawat, Ners, Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah.

Teknik intraoperative neuromonitoring (IONM) merupakan teknik yang digunakan untuk memantau fungsi neurologis selama operasi untuk mengurangi risiko kerusakan saraf. Saat ini teknik IONM menjadi semakin penting dalam berbagai prosedur bedah, seperti operasi tulang belakang. Teknik IONM membantu deteksi dini perubahan neurologis yang dapat menimbulkan komplikasi, dengan harapan operator bedah dapat segera melakukan intervensi untuk mencegah kerusakan permanen.

Penerapan teknik IONM terbukti meningkatkan hasil bedah dan mengurangi kejadian komplikasi neurologis. Namun penggunaan teknik IONM di berbagai fasilitas kesehatan masih terbatas, disertai pemahaman dan keterampilan dokter yang belum komprehensif. Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas prosedur bedah, kebutuhan untuk mengoptimalkan IONM di berbagai jenis tindakan bedah semakin mendesak. Materi workshop disampaikan secara komprehensif oleh 4 narasumber yang sudah berpengalaman yaitu :

  1. dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K)
  2. Dr. dr. Ahmad Yanuar, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K)
  3. Dr. dr. Romaniyanto, Sp.OT (K) Spine, MARS
  4. dr. Abdaud Rasyid, Sp.OT (K)

Moderator oleh dr. Kshanti Adhitya, Sp.EM, MM

Workshop ini disajikan dalam Plataran Sehat Kemenkes dengan metode hybrid dengan sertifikat 11 JPL dan 15 SKP yang dapat diikuti peserta luring dan daring oleh peserta dari berbagai RS Vertikal, RSUD, dan profesi tenaga medis serta tenaga kesehatan dari seluruh Indonesia.  Materi disampaikan secara tatap muka langsung, dilakukan praktek hands on pemasangan dan monitoring IONM serta live surgery dari kamar operasi dalam tindakan operasi skoliosis. Kegiatan workshop dapat berlangsung secara interaktif baik untuk peserta offline dan online baik dalam kegiatan hands on maupun live surgery dari kamar operasi. “Melalui workshop ini diharapkan memberi pemahaman yang komprehensif mengenai prinsip IONM. Memberikan keterampilan yang komprehensif dalam teknik dan prosedur IONM. Meningkatkan kemampuan interpretasi data neuromonitoring selama tindakan bedah. Mempromosikan standar yang aman dalam penggunaan IONM pada praktik tindakan bedah”, serta merupakan upaya ikhtiar sharing knowledge pembelajaran jarak jauh di seluruh Indonesia, tutur dr. Kshanti Adhitya, Sp.EM, MM, ketika ditemui seusai kegiatan tersebut.

[Humas RSO]

https://yankes.kemkes.go.id/read/2017/workshop-intraoperative-neuromonitoring-ionm–making-surgery-safer-mastering-intraoperative-neuromonitoring

Share :

Tags:

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *